Isi Buku Boyman
BAB 1
1.PENGERTIAN, FUNGSI, DAN SIFAT KEPRAMUKAAN
A. Pengertian Kepramukaan
Kepramukaan adalah bukan hanya suatu ilmu atau materi, melainkan kegitan yang
menarik bagi anak di bawah kakak-kakak dan bukan kumpulan naskah yang ahrus dipatuhi.
Kepramukaan ditujukan kepada pendidikan jasmani dan rihani. Kepramukaan pada
hakikatnya suatu proses pendidikan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda di
bawah asuhan orang tua dengan menggunakan metode dasar. Sedangkan pramuka itu
sendiri adalah pelakunya (sebagai subyek).
B. Sifat-Sifat Kepramukaan
Sifat kepramukaan adalah mempunyai sifat suci yang bersfat nasional,
internasional dan universal.
1. Sifat Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan kebutuhan, keadaan dan
kemampuan.
2. Sifat internasional adlah kepramukaan dimanapun harus bisa mengembangkan
rasa persaudaraan dan persatuan tanpa membedakan sesama.
3. Sifat Universal adalah kepramukaan dgunakan dimana saja untuk mendidik anak
dari bangsa mana saja.
C. Fungsi Kepramukaan
1. Kegiatan yang menarik untuk anak didik
2. Pengbdian seseorang
3. Alat/organisasi kepramukaan
Bab 2
Macam dan Bunyi Kode Kehormatan Pramuka
Dalam
Gerakan Pramuka, kode kehormatan ditetapkan dan diterapkan sesuai dengan
golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmani anggota Gerakan Pramuka yang
meliputi:
- Kode
kehormatan bagi pramuka siaga yang meliputi Dwisatya (janji
dan komitmen diri) dan Dwidarma (ketentuan moral). Bunyi kode
kehormatannya adalah:
Dwisatya
Demi
kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
·
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga.
·
setiap hari berbuat kebaikan.
Dwidarma
1. Siaga
berbakti pada ayah dan ibundanya.
2. Siaga berani
dan tidak putus asa.
- Kode
kehormatan bagi pramuka penggalang yang
meliputi Trisatya (janji dan komitmen diri) dan Dasadarma (ketentuan
moral).
Trisatya
Demi
kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
·
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila,
·
menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
masyarakat,
·
menepati Dasadarma.
Dasadarma
1. Takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam
dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang
sopan dan kesatria.
4. Patuh dan
suka bermusyawarah.
5. Rela
menolong dan tabah.
6. Rajin,
terampil, dan gembira.
7. Hemat,
cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin,
berani, dan setia.
9. Bertanggung
jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan.
- Kode
kehormatan bagi pramuka penegak, pramuka pandega, dan anggota dewasa yang
meliputi Trisatya (janji dan komitmen diri) dan Dasadarma (ketentuan
moral).
Trisatya
Demi
kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
·
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila,
·
menolong sesama hidup dan ikut serta membangun
masyarakat,
·
menepati Dasadarma.
Dasadarma
1. Takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam
dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang
sopan dan kesatria.
4. Patuh dan
suka bermusyawarah.
5. Rela
menolong dan tabah.
6. Rajin,
terampil, dan gembira.
7. Hemat,
cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin,
berani, dan setia.
9. Bertanggung
jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan.
Kode
kehormatan tersebut bukan sebuah hafalan yang cukup dihafalkan saja namun
sebagaimana disebutkan di atas, seorang pramuka sudah seharusnya menepati Satya
Pramuka dan mengamalkan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari. Nah, kalau
ada pramuka tetapi tingkah lakunya tidak sesuai dengan kode kehormatan tersebut
bagaimana? Semua pasti sudah bisa menjawab!
BAB 3
Biografi Baden Powell
endiri Gerakan kepanduan, yaitu Robert Stephenson Smyth Lord Baden-Powell
Of Gilwell, adalah seorang tentara Inggis yang merupakan lulusan Charterhous
Scool. Bergabung dengan pasukan Hussars ke-13 di India pada tahun 1876. Dari
1888 sampai 1898, BP sukses bertugas di India, Afghanistan, Zulu dan Ashanti.
Sebelum dan masa perang Boer, BP bertugas sebagai perwira staff dari pasukan
kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi kolonel dari pasukan berkuda, Afrika
Selatan, dan letnan kolonel dari pengawal naga ke-5 (5th Dragon
Guards, 1897-1899). Karena keberanian dan pengabdiannya selama mempertahankan
kota Mafikeng (dulu Mafeking) dari kepungan musuh, dipromosikan menjadi mayor
jendral.
aden-powell kemudian kembali ke Inggris, pada tahun 1908 BP menjadi letnan
jendral. Dianugrahi gelar kesatria tahun
1909, kemudian menjadi pensiunan dari dinas militer pada tahun berikutnya. Bp membentuk
The Boys Scouts di tahun 1908, dan dua tahun berikutnya BP membantu
mendirikan The Girl Guides, organisasi serupa untuk para anak-anak dan remaja
putri.
Berikut data-data penting dari Baden-powell / BP (para
pandu biasa memanggilnya) :
BP
dilahirkan di kota London, Inggris, pada tanggal 22 februari 1857.
Nama
lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Lord Baden-Powell Of Gilwell.
Tetapi para
pandu biasa memanggilnya dengan sebutkan BP.
Nama kecil dari Baden-powell adalah Ste, Stephe atau
Stepheson (paling sering dipanggil dengan nama Steevie). Dipanggil dengan nama Robert atau Sir Robert, setelah mendapat gelar
kesatria dari raja Inggris.
Ayah dari Baden-powell adalah
Proff. Domine Baden-pawell seorang guru besar Geometri di Universitas Oxford,
Inggris. Beliau menikah dengan Miss Henrietta Grace Smyth, seorang putri dari
Admiral kerajaan Inggris yang terkenal yaitu William T. Smyth.
Baden-powell dilahirkan dalam sebuah keluarga besar. Baden-powell
mempunyai Sembilan orang saudara, yaitu : Warrington, George, Agustus, Frank,
Penrose, Agnes, Henrietta, dan Baden Fletcher.
BP bertambah
akrab dengan saudara-sudaranya sejak sepeninggalan ayahnya, yang meninggal pada
tanggal 11 Juni 1860. Pada usia tiga tahun BP telah menjadi anak yatim.
Sehingga sejak usia sangat muda, BP dituntut untuk hidup mandiri.
BP telah
berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya dukungan oleh kekerasan hatinya serta
keteguhan ibundanya tercinta Ny. Henriette Grace.
Ny.
Henrietta Grace memasukan BP ke Charterhouse Scool di tahun 1870.
Selain
pandai belajar sehingga BP meraih besiswa, BP juga mengikuti banyak kegiatan
ekstra seperti :
·
Marching
Band
·
Klub
menembak (Rifle Chorps)
· Teater, kegemarannya ini terus digeluti hingga sering tampil dalam berbagai
pementasan drama bersama sahabatnya Kenneth Mc Laren.
·
Melukis dan
menggambar, gambar/illustrasi sering mengisi karya tulisnya
·
Kipper
keseblasan Charterhouse.
Di
Charterhouse School inilah BP mendapat julukan lainya, yaitu “Bathing-Towel”.
Di usia 19
tahun BP menamatkan sekolah di Charterhouse School. Kemudian memutusan untuk
bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya kolonel Henry Smyth,
komandan dari Royal Military Academy di Woolwich.
Setelah lulus dari akedemi
militer tersebut BP ditempatkan di India, dengan pangkat pembantu letnan.
Pengalaman BP di ketentaraan
inilah yang nantinya akan banyak mempangaruhi perkembangan berdirinya gerakan
kepanduan di Inggris.
BP dikenal sebagai orang yang
pandai bergaul dan banyak kawannya. Salah seoarang sahabat terdekat adalah
Kenneth Mc Laren. Kebersamaan mereka telah menghasilkan banyak pengalamanan
baik dalam kedinasan, pementasan drama, maupun berburu hewan liar (babi hutan).
Selama bertugas di Afrika, Baden-powell banyak melakukan petualangan
sehingga pengalaman-pengalamannya makin bertambah. karena keberaniannya,
Baden-Powell mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti : Zulu,
Ashanti dan Metebele. Impeesa mempunyai arti “Srigala yang tidak pernah
tidur”.
Pada tahun
1908, Baden-Powell menulis
buku Scouting For Boys, sebuah
mahakarya[1]
yang sangat spektakuler.
Buku inilah yang mengakibatkan
perkembangan kepanduan
semangkin besar. Buku
ini menyebar diseluruh
daratan Eropa sampai ke
daerah-daerah jajahan.
Pada tahun
1910, Baden-Powell
meletakkan jabatanya didinas
ketentaraan dengan pangkat terkhir
adalah Letnan Jendral. Mulailah
Badden-Powell berkonsentrsi penuh
untuk mengembangkan kepanduan
kesuruh dunia.
Pada tahun
1912, Baden-Powell
mengadakan perjalanan keliling dunia
untuk menemui para pandu diberbagai Negara. Baden-Powell menikah dengan
Olave St. Clair Soames (lady Baden-Powell) pada tahun tersebut, dan kemudian dikaruniai
tiga orang anak yaitu Peter, Heather dan Betty.
Pada tahun
1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara
jamboree dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan Jambore tersebut (6
Agustus 1920) Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The World atau bapak
pandu sedunia. Baden-Powell juga dianugrahi gelar Lord Baden-Powell Of Gilwell,
dengan julukan Baron oleh Raja George V.
Setelah
keliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang-Jakarta) pada tanggal 3
Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia[2],
BP beserta Lady Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya di Inggris
(sekitar tahun 1935-1938). Kemudian Baden-Powell kembali ke tanah yang amat
dicintainya, Afrika.
Baden-Powell menghabiskan masa
tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau akhirnya wafat pada tanggal 8 Januari 1941 dan
diantar di atas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya
ketempat peristirahatan terahir.
Tempat / Tanggal Lahir :
London ( Inggris ) / 22 Februari 1857.
Wafat
: Nyeri, Kenya 8 Januari 1941.
Nama
Ayah
: Prof.Domine Baden Powell.
Nama
Ibu
: Miss Henrietta Grace Smyth.
Nama
Saudara
: Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes,
Henrietta,
Jessie dan Baden Fletcher.
Nama
Istri
: Olave St.Clair Soames ( Lady Baden Powell ).
Nama
Anak
: Peter, Heather dan Betty.
Buku – Buku Karya
BP :
Scouting For Boys, Aids To Scouting, Rovering to Success dsb.
- Tingkatan
Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
- Tingkatan
Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap
- Tingkatan
Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana